PT. KIMIA FARMA Tbk

Pemasaran Lini OGB

Kantor Pusat : Jl. Veteran 9 Jakarta Pusat

Representatif Jatim : Jl. Jemursari 41 Surabaya

Telp : +6281703330381

email : jaka_ogbjatim@yahoo.com

Senin, 24 Mei 2010

Artikel Kesehatan

282 NO. 4 TAHUN KE XXXVI, APRIL 2010 SUPLEMEN MEDIKA
KEGIATAN

Kesehatan adalah salah satu
hak asasi manusia. Hal tersebut
sudah disepakati dan
diakui oleh organisasi serta
institusi kesehatan dunia dan
nasional. Kesehatan merupakan
pangkal kecerdasan, produktivitas,
dan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu, kesehatan sebagai
hak fundamental individu
harus dijunjung tinggi dan diwujudkan.
Di sisi lain, dokter
umum sebagai ujung tombak
pelayanan primer dalam masyarakat
memiliki peran yang
sangat besar. Banyak daerah
terpencil dan daerah sangat
terpencil di Indonesia sangat
membutuhkan kehadiran dokter
umum. Demikian juga dengan
kota-kota besar di Indonesia.
Rasio perbandingan jumlah
penduduk dan jumlah dokter
masih belum memadai. Data
2007 menyatakan jumlah dokter
umum sebanyak 74.467
orang yang harus melayani
sekitar 250 juta penduduk
Indonesia. Rasio perbandingan
dokter umum dan jumlah penduduk
Indonesia adalah 23: 100
ribu. Angka ini tergolong rendah
dibandingkan dengan rasio
dokter di negara ASEAN, misalnya
Singapura 180 per 100 ribu
penduduk, Filiphina 120 per 100
ribu penduduk, dan Brunei
Darussalam 80 per 100 ribu
penduduk.Kondisi tersebut bertambah
buruk dengan distribusi
dokter yang tidak merata.
Selama ini, dokter terpusat di
Pulau Jawa dan Bali serta daerah
perkotaan. Demikian pandangan
Menteri Kesehatan DR.
Endang Rahayu Sedyaningsih,
MPH, yang dipaparkan dalam
pembukaan ≈The 1st Indonesia
General Practicioners Exhibition
and ConferenceΔ (IGP Exco
2010) di Jakarta
Convention Centre,
12-14 Maret 2010.
Dalam acara yang
bertema ≈The Future
of General Practicioners
in IndonesiaΔ ini,
Menkes menyatakan
kondisi tersebut berdampak
pada mutu
dan aktivitas pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat. Hal ini
juga membuat tantangan
dalam pencapaian
target dalam
bidang kesehatan
semakin berat. Target
pencapaian dalam
bidang kesehatan
sampai 2015 masih
memfokuskan pada
beberapa hal, antara
lain penurunan angka kematian
ibu dan bayi serta penurunan
angka penyakit menular seperti
HIV/AIDS.
Selain itu, Indonesia memasuki
era perdagangan bebas
sejak Januari 2010. Dengan
jumlah penduduk yang relatif
besar membuat tenaga kesehatan
asing tertarik untuk
bekerja di Indonesia. Hal ini
menjadi tantangan dalam perkembangan
pelayanan kesehatan
di Indonesia. Dengan
masuknya tenaga kesehatan
asing memang kita dapat mengadaptasi
perkembangan teknologi
yang akan menunjang
pelayanan kesehatan menjadi
lebih baik. Namun, tantangannya,
tenaga kesehatan dalam
negeri harus mampu bersaing
dengan tenaga kesehatan asing.
Untuk itu, tenaga kesehatan
Indonesia harus berusaha lebih
keras dalam menghadapi tantangan
ini. Jumlah dokter umum
yang masih kurang di negeri ini
harus diusahakan untuk ditingkatkan
lagi. Dalam hal ini, bukan
hanya segi kuantitas yang harus
diperhatikan, namun juga segi
kualitas.
Setelah menyampaikan
sambutan, Menkes membuka
pameran yang diikuti oleh puluhan
perusahaan farmasi yang
ada di Indonesia. Salah satu
perusahaan farmasi yang mengikuti
pameran tersebut adalah
PT Kimia Farma. Pada kesempatan
kali ini, perusahaan yang
telah berusia puluhan tahun
tersebut mengusung Obat
Generik Berlogo (OGB) sebagai
tema utama pamerannya.
Dalam perjalanannya, OGB terus
meningkatkan kualitas produksi
dengan melakukan berbagai
upaya seperti menerapkan Cara
Pembuatan Obat yang Baik
(CPOB), menerapkan sistem
manajemen mutu ISO 9001-
2000, melakukan uji Bioavailabilitas
(BA) dan Bioekivalensi
(BE), serta menjalankan produksi
yang berwawasan lingkungan
ISO 14001.
Selain itu, agar produk OGB
dapat dinikmati secara merata
oleh masyarakat, pihak produsen
memperluas jaringan
penyebarannya dengan melakukan
berbagai upaya. Upaya
tersebut meliputi menempatkan
beberapa pabrik di kota-kota
besar di Jakarta, Bandung,
Medan, Semarang, dan Watudakon.
Upaya lain yakni memperluas
jalur distribusi, di mana
sampai saat ini tercatat 40
cabang distributor dan 340
cabang retail yang kesemuanya
tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak hanya itu, untuk memenuhi
kebutuhan konsumen
akan berbagai kelas terapi, produsen
menyediakan item produk
OGB untuk seluruh kelas
terapi utama. Data terakhir
menyebutkan OGB tercakup
dalam 44 kelas terapi, 86 produk,
dan 133 item. u (hidayati)
Stand PT. Kimia Farma, Tbk dalam The 1st Indonesia General Practicioners
Exhibition and Conference (IGP Exco 2010) di JCC, 12-14 MAret 2010.
Peran PT. Kimia Farma, Tbk dalam
The 1st Indonesia General Practicioners
Exhibition and Conference

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IP
free counters